Pelaksanan Kegiatan Pengembangan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

1. Nama Kegiatan
PENGEMBANGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

2. Latar Belakang
Secara jujur harus diakui, budaya meneliti di kalangan guru belum tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. Lemahnya budaya meneliti di kalangan guru bisa dilihat berdasarkan minimnya jumlah guru golongan IV-A yang mampu melaju mulus ke golongan IV-B. Hal itu bisa terjadi karena untuk bisa “menikmati” golongan IV-B, seorang guru wajib mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi sebanyak 12 point.
Seiring dengan dinamika dunia pendidikan kita yang terus bergerak dalam pusaran arus global dan berupaya membangun pencitraan publik, idealnya seorang guru sekaligus juga menjadi seorang peneliti, misalnya melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui PTK, paling tidak ada dua manfaat penting yang bisa didapatkan para guru. Pertama, selalu muncul dorongan untuk memperbaiki mutu kegiatan pembelajaran di kelas. Kedua, guru mampu menumbuhkembangkan kompetensi profesionalnya sehingga tampil percaya diri dengan penguasaan substansi materi ajar yang luas dan mendalam.
Sebagaimana kita ketahui, elemen kompetensi profesional memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut.
(1) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau kohe-ren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
(2) Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
Dalam konteks demikian, profesionalisme guru agaknya menjadi hal yang niscaya. Jika atmosfer budaya meneliti di kalangan guru tumbuh secara kondusif, pelan tapi pasti, para guru di Indonesia akan tampil percaya diri. Tidak hanya terampil mengajar, tetapi juga hebat penguasaan substansi materi ajarnya. Pada gilirannya, kelak para guru yang sudah lama disanjung puji dengan hymne “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” yang getir dan penuh satire itu, benar-benar akan mampu mewujudkan dambaan semua komponen bangsa. Dengan kompetensi profesional yang layak dibanggakan, para guru akan mampu melahirkan anak-anak bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional, sosial, dan spiritual.
Untuk itu, penyelenggaraan kegiatan pengembangan penulisan karya tulis ilmiah (KTI) yang berusaha untuk memberikan bekal kecakapan dan kompetensi profesional kepada guru menjadi sangat penting dan urgen untuk dilakukan. Melalui kegiatan ini, rekan-rekan sejawat guru diharapkan terus terpacu semangat inovatifnya untuk melakukan terobosan-terobosan baru di bidang pengajaran sehingga mampu menciptakan atmosfer pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Maksud dan Tujuan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat dan motivasi di kalangan guru dalam menyusun karya tulis ilmiah sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam upaya pengembangan profesionalisme guru dengan tujuan sebagai berikut:
• Guru menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan mata pelajaran yang menjadi bidang tugasnya.
• Guru memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
• Guru menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.

4. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum MGMP yang berasal dari empat unsur mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA SMP Kabupaten Kendal. Setiap MGMP terdiri atas 2 Kelompok Kerja (Pokja).

5. Narasumber
Drs. Slamet Tri Hartanto (Widyaiswara LPMP Jawa Tengah).

6. Sumber Dana
Kegiatan ini dibiayai oleh Dana Blockgrant Pemberdayaan MGMP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Kamis, 15 Januari 2009 (pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB) di Pendopo Kabupaten Kendal.

8. Susunan Acara dan Materi Kegiatan
Tahap I
• Registrasi Peserta
• Pembukaan
• Sambutan dan Arahan
(1) Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Kabupaten Kendal (Bapak Drs. Bambang Tejo Waluyo, M.Pd.)
(2) Kepala Bidang PMPTK Dinas Dikpora Kabupaten Kendal (Bapak Drs. Wagiyo, M.Pd.) dilanjutkan dengan Pembukaan Kegiatan secara resmi

Tahap II (Penyajian Materi Utama) oleh narasumber dengan materi sbb:
• Pengembangan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
• Diskusi dan Tanya Jawab
• Pelatihan dan Praktik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Tahap III (Penutup)

9. Peserta Kegiatan
Kegiatan ini diikuti oleh guru SMP Kabupaten Kendal yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA yang berasal dari 8 Kelompok Kerja (Pokja). Setiap Pokja terdiri atas 20 peserta. Jumlah total peserta sebanyak 160 peserta.

10. Pemantau Kegiatan
Kegiatan ini dipantau secara langsung oleh tim pemantau dari LPMP Jawa Tengah.

11. Tindak Lanjut dan Action Plan
• Usai mengikuti kegiatan, rekan-rekan sejawat guru diharapkan melaksanakan kegiatan dan aksi konkret dengan menyusun karya tulis ilmiah berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan memanfaatkan bekal pengetahuan yang diperolah dari pelatihan.
• Forum MGMP akan menindaklanjuti kegiatan ini secara periodik dengan jadwal yang ditentukan oleh MGMP masing-masing.

12. Penutup
Demikian laporan ini kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Kendal, 15 Januari 2008
Atas nama Forum MGMP Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA
Sawali, Anton Tri Raharjo, S.Pd., Nur Buditomo, S.Pd., dan Hartanto, S.Pd.

6 komentar:

  1. muid mengatakan...

    Alhamdulillah acara berjalan lancar. Terus terang selepas acara tersbt, di sekolah km diskusi gayeng tentang acara trsbt dan kemungkinan menindaklanjuti terutama PTK.Namun sy sempat bertanya apa .......? Maaf tak bs diteruskan, tp sy berpendapat begini: Guru dan menulis adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Berarti menulis bagi guru semestinya tidak harus ada tendensi apa pun. Misalnya mendapatkan point berapa utk mengajukan kenaikan pangkat/gol. Klu memang itu yang masih terjadi kelihatannya sy n guru-guru swasta dak bersemangat lagi.

  2. RIYADI mengatakan...

    Guru dan menulis adalah dua hal yang sulit dipisahkan, tetapi kadang diabaikan oleh guru itu sendiri. Lagipula menulis dalam realita sehari-hari jauh berbeda dengan menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Betapa ... suatu ketika sulit pula dipertemukan.

  3. admin mengatakan...

    betul sekali, pak riyadi. guru dan menulis idealnya menjadi dua sisi yang saling melengkapi. sharing dan selalu membangun semngat bersilaturahmi agaknya bisa menjadi jalan utk mempertemukan dua dunia itu, hehe ....

  4. admin mengatakan...

    hmmm ... coba pak prayitno cari di google. kemungkinan besar bapak akan menemukan banyak link di sana.

  5. admin mengatakan...

    terima kasih infonya, semoga bermanfaat buat rekan2 sejawat yang membutuhkannya.

  6. farid mengatakan...

    satu penyakit yang banyak menyerang guru-guru kita "bebehan bin malas"

Posting Komentar