Dana Stimulan Kegiatan PUG untuk MGMP

Secara jujur harus diakui, PUG bidang pendidikan selama ini belum sepenuhnya terangkat ke permukaan. Selain masih kuatnya budaya patriarkhi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, daya dukung sekolah juga masih sangat terbatas, terutama penggunaan media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Melalui silabus yang bermuatan kesetaraan gender, para guru yang berada di garda depan dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga proses pembelajaran berlangsung menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan KTSP, kesetaraan gender termasuk salah satu aspek kehidupan yang layak diakomodasi dalam proses pembelajaran. Dari sisi ini bisa dipahami kalau PUG idealnya bukan muncul lantaran ada proyek, melainkan harus benar-benar diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.
Untuk mengakomodasi kesetaraan gender dalam pembelajaran, perlu dimulai dengan penyusunan silabus. Akan lebih tepat jika diawali dengan pemetaan dan bedah Kompetensi Dasar (KD) sebelum dikembangkan lebih lanjut ke dalam silabus. Melalui pemetaan dan bedah KD, guru bisa menentukan materi mana saja yang sangat tepat diberi muatan kesetaraan gender. Selanjutnya, perlu dirumuskan indikator, kegiatan pembelajaran, dan instrumen yang mengarah pada nilai-nilai kesetaraan gender.
Semoga dana stimulan itu akan mampu merangsang dan memicu “adrenalin” para guru dalam mengakomodasi pembelajaran berbasis kesetaraan gender. ***
7 Desember 2008 pukul 14.17
wew... kan masih banyak masalah yang biasa gender di berbagai bidang kehidupan, mas zoel, hehehe ... makanya perlu disosialisasikan melalui dunia pendidikan.