Catatan Tersisa dari Audiensi Bersama Sekretaris Ditjen PMPTK

Seperti yang saya tulis di sini atau di sini bahwa pada hari Kamis, 9 Juli 2009 yang lalu, saya bersama Pak Deni Kurniawan As’ari atas nama Pengurus Agupena Jawa Tengah berhasil beraudiensi dengan Bapak Giri Suryatmana, Sekretaris Ditjen PMPTK (Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan). Kehadiran saya dan Pak Deni memenuhi undangan Ketua Rombongan, Bapak Achjar Chalil, sebagai Ketua Umum Agupena Pusat, yang ingin memberikan informasi tentang keberadaan Agupena (Asosiasi Guru Penulis Seluruh Indonesia), sebuah asosiasi guru penulis yang memiliki perhatian besar dalam upaya mengakrabkan guru pada dunia kepenulisan.

audiensiaudiensiaudiensiaudiensiaudiensiaudiensiaudiensiMeskipun tak banyak waktu yang bisa digunakan untuk beraudiensi karena banyaknya agenda yang harus dilakukan Pak Giri Suryatmana pada hari itu, tetapi kami bersama-sama rombongan yang lain (Sekretaris Agupena Pusat, Ketua Umum Agupena dan Sekretaris Agupena Jatim, Pak Erwin Juhara Ketua Umum Agupena Jabar terlambat karena hambatan perjalanan) bisa sedikit memahami garis besar kebijakan PMPTK dalam upaya memberdayakan profesionalisme guru. Yang bisa saya ingat adalah upaya serius dari PMPTK untuk mengajak guru melakukan perubahan mind-set tentang pembelajaran .

“Ke depan, para guru harus mengakrabi internet dan blog sebagai media pembelajaran sehingga guru tidak lagi menganggap dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar, apalagi bersikap seperti diktator (jual diktat, beli motor),” ungkap Pak Giri Suryatmana disambung tawa renyah dari rombongan audiensi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Bapak Giri Suryatmana menyambut gembira atas gagasan Agupena Jawa Tengah yang hendak menggelar Lomba Blog Guru dan Temu Bloger Guru Tahun 2009 dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November.

“Ini ide yang bagus dan saya menyambut positif. Melalui blog, guru bisa mengikuti perkembangan informasi terbaru dan menjalin silaturahmi dengan sesama guru sehingga akan berdampak positif terhadap kegiatan pembelajaran,” lanjut Pak Giri Suryatmana dengan ramah dan rendah hati. Selain itu, beliau juga mengharapkan agar MGMP benar-benar eksis dalam memberdayakan guru.

“Kami sudah mengucurkan sejumlah dana block-grant untuk memberdayakan MGMP. Saya khawatir, kucuran dana itu akan sia-sia jika tidak memberikan dampak perubahan terhadap mind-set guru dalam kegiatan pembelajaran,” tegasnya. Lebih lanjut ditegaskan bahwa LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) yang ada di berbagai daerah perlu lebih memberdayakan kinerjanya sehingga benar-benar bisa meningkatkan mutu pendidikan, termasuk dalam menggandeng Agupena sebagai asosiasi guru penulis yang berupaya mengakrabkan guru pada dunia kepenulisan.

“Silakan Agupena menjalin kerjasama dengan LPMP di daerah masing-masing,” tegas Pak Giri Suryatmana.

Dalam kesempatan itu, saya yang kebetulan juga Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kab. Kendal, menyatakan bahwa kucuran dana block-grant MGMP, alhamdulillah, bisa memberikan dampak positif terhadap keberadaan MGMP yang selama ini memang tidak memiliki cukup dana untuk menjalankan program-programnya. Melalui dana block-grant tersebut, lanjut saya, MGMP bisa ikut berkiprah dalam melakukan sosialisasi tentang KTSP beserta perangkat pembelajarannya, Karya Tulis Ilmiah (KTI), pengenalan internet, atau Lesson Study. Ini artinya, dana block-grant yang dikucurkan PMPTK telah memberikan banyak manfaat bagi MGMP dalam menjalankan dinamika organisasi, khususnya dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru.

Dalam kaitannya dengan kegiatan Agupena Jawa Tengah, Pak Deni Kurniawan As’ari sebagai Ketua Umum mengemukakan rasa gembiranya atas jalinan kerja sama dengan LPMP Jawa Tengah yang telah membuka diri sebagai mitra dalam memberdayakan profesionalisme guru di bidang kepenulisan.

“Alhamdulillah, Agupena Jawa Tengah telah berhasil menjalin kerja sama yang baik dengan LPMP Jawa Tengah. Beberapa kali kami telah melakukan pertemuan, menggelar seminar nasional, dan lomba kepenulisan, semuanya berlangsung di LPMP Jawa Tengah. Bahkan, Bapak Kepala LPMP Jawa Tengah telah berkenan untuk menjadi penasihat dalam struktur kepengurusan Agupena Jawa Tengah,” katanya. Menanggapi pernyataan tersebut, Pak Giri Suryatmana menyambut gembira, sebab masih ada beberapa LPMP di daerah yang dianggap belum sepenuhnya bisa bersinergi dengan Agupena provinsi.

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Bapak Giri Suryatmana, setidaknya ada tiga hal penting dan substansial yang bisa kita simpulkan. Pertama, sudah saatnya guru memanfaatkan media ICT untuk mendesain pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga bisa memberikan inspirasi kepada siswa didik sesuai dengan materi yang dipelajari. Kedua, guru perlu menggunakan media virtual (blog) sebagai media pembelajaran sehingga akan terjadi proses pembelajaran yang dialogis dan interaktif; guru tak lagi terjebak untuk memosisikan diri sebagai satu-satunya sumber belajar, apalagi bersikap seperti diktator. Ketiga, Agupena perlu terus menjalin kerja sama yang baik dengan beberapa pihak terkait, termasuk LPMP di daerah, agar upaya untuk memberdayakan guru di bidang kepenulisan benar-benar bisa terwujud.

Itulah beberapa catatan yang tersisa dari Audiensi bersama Bapak Giri Suryatmana, Sekretaris Ditjen PMPTK, yang telah berlangsung dengan ramah dan hangat. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi Agupena Jawa Tengah dalam upaya membudayakan aktivitas menulis di kalangan guru. Jika tak ada aral melintang, insyaallah Agupena Jawa Tengah akan menggelar “Lomba Blog Guru dan Temu Bloger Guru se-Indonesia” sebagai salah satu program unggulan dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun 2009. Ikuti perkembangan informasinya di web Agupenajateng.net atau melalu grup FB Agupena Jateng.net di sini!***

2 komentar:

  1. Sewa Projector Murah mengatakan...

    semoga kualitas guru kita bisa lebih bagus lagi

  2. HARYANTO mengatakan...

    PMPTK MEMPERHATIKAN NASIP GURU SWASTA
    MUDAH - MUDAHN PEMIKIRAN - PEMIKIRAN ANDA MENDAPAT RIDHO DARI ALLAH SWT

Posting Komentar