Indonesia Juara Umum 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) 2010

Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia ke-17 atau 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) yang berlangsung di Denpasar Bali pada 12-17 April 2010.

Tim Indonesia yang berkompetisi pada semua bidang lomba, yakni Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih 7 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu serta 2 Special Award.

Sebagaimana disiarkan Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), prestasi ini mengulang kesuksesan Indonesia pada ajang yang sama tahun 2009 lalu di Pszcyna, Polandia.

Tujuh medali emas tersebut masing-masing diraih Florencia Vanya Vaniara (SMA Santa Laurencia Serpong, Banten)/Evelyn L.Wibowo dengan judul penelitian “Effect of Stem Cell and Mangosteen Peel Extact on Abnormal Cells”. Lalu, Muhammad Kautsar (SMAN 6 Yogyakarta)/Dian Sartika Sari/Dhicha Putri Maharani/Hidayu Permata Hardi dengan judul “Sweitenia Oil: The Use of Mahagony Seed os Bio-Oil Alternative and The Use of Production Waste as Electris Mosquito Repellent”, Oki Novendra (SMAN 1 Bogor) dengan penelitian berjudul “Mathematical Explaination on the Death of Michael Jackson.” Oki mengaku sangat gembira dengan prestasi itu. “Saya membuktikan mampu berprestasi di ajang internasional ini,” ujarnya.

Kemudian, Dwiky Rendra Graha Subekti (SMA Theresiana 1 Semarang) dengan judul penelitian “Big Match: ‘ Suka Kelor’ Caramel vs Malnutrition”, Sonny Lazuardi N (SMAN 5 Bandung) dengan judul “Portable Protection Everywhere”, Miftah Yama Fauzan (SMAN 1 Sidoarjo) dengan judul “Development of Smart Electric Gun with Adaptive Bullet Speed”, dan Andreas Widi Purnomo (SMA Santa Laurensia Serpong, Banten)/Aldo Vitus Wirawan dengan judul penelitian “Green Energy Source: Centripetal Water Turbine.”

Sedangkan medali perak diraih oleh Aria Dhanang Dewangga (SMAN 5 Bandung) dan medali perunggu masing-masing diraih oleh Dita Nurtjahya (SMA Negeri 1 Sungailiat, Bangka Belitung), Fauqiah Tambunan (SMA Mutiara Bunda Bandung)/Bening Embun Pagi/Alan Suherman, dan Rizal Panji Islami (SMAN 3 Bandung)/Fahmi Maulana Ainul Yakin/Ikhsan Britama.

Tim Indonesia juga meraih best performance atas nama Dwiky Rendra Graha Subekti untuk bidang Environmental Sciences dan Ilham Naharudiansyah (SMA Lab School Kebayoran, Jakarta)/Ardelia Djati Safira/Satria Putra Adhitama untuk bidang Basic Mathematics.

Adapun peringkat kedua diraih oleh tim Jerman dengan 2 medali emas, 1 medali perak, dan 4 medali perunggu, sedangkan peringkat ketiga diraih oleh tim Rusia dengan 2 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu. Peringkat berikutnya berturut-turut ditempati Belanda, Belarusia, dan Polandia masing-masing meraih satu medali emas.

“Ini prestasi maksimal yang kita raih dalam 5 tahun terakhir,” kata Tim Leader Indonesia Monica Raharti saat acara penutupan dan penyerahan medali yang dilakukan di Hotel Grand Bali Beach Sanur, 16 April 2010.

Koordinator Panitia Suharlan, menyebut pelaksanaan yang baru pertama kalinya di Asia ini mendapat pujian dari Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkowits. “Beliau terkesan dengan kerapian acara dan keramahan kita,” ujarnya.

ICYS adalah kegiatan ilmiah yang diprakarasai oleh Eotvos Lorand University, Budapest Hungaria dan Belarussian State Univeristy Minks, Belarusia. Acara ini sudah berlangsung sejak tahun 1994 dan diikuti oleh negara-negara Eropa, Amerika, Afrika dan Asia.

ICYS ke-17 diikuti oleh sebanyak 19 negara. Sebanyak 13 negara menjadi peserta dan enam negara sebagai observer. Adapun negara peserta adalah Belarusia, Brazil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Rumania, Rusia, Turki, dan Ukraina, sedangkan negara observer adalah Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja.

Sumber: Pikiran Rakyat, TEMPOinteraktif, Depdiknas, Indonesiaproud

2 komentar:

  1. Dwiky Rendra mengatakan...

    atas nama merah putih saya bangga sebagai warga negara indonesia karena saya telah membuktikan bahwa siswa-siswa indonesia tidak kalah dengan negara-negara superpower, kebetulan saya telah 2 kali mengikuti event ini. jadi baik dikandang macan maupun di tanah air kita tetap berjaya
    kesimpulannya adalah merah putih memang perkasa

  2. beru mengatakan...

    Wah... sungguh hebat! tapi bagaimana aplikasi penelitian ini diterapkan pada khalayak umum? apa cuma sekedar wacana? Bagaimana upaya pemerintah dalam mendukung penelitian seperti ini sehingga ada efeknya untuk khalayak?
    Sayang sekali kalau hal2 yg brilian seperti ini tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah.

    Salut buat pemuda-pemudi Indonesia!

Posting Komentar